Sabtu, 08 November 2014

Berbagi ID Telegram bukan No Ponsel

Sejak bulan Oktober 2014, Telegram Messenger menambah satu lagi fasilitas yaitu username.

Adanya fasilitas ini memungkinkan kita untuk tetap dapat berbagi identitas (ID) Telegram secara bebas tanpa harus menyebarkan nomor ponsel kita.

Rekanan yang tidak memiliki no ponsel dan menyimpan Telegram ID hanya berdasarkan username, tidak akan pernah tahu nomor ponsel yang digunakan untuk registrasi Telegram.

Untuk menambahkan/mencari berdasarkan username, tinggal ketik saja di kotak pencarian contact. Akan muncul daftar username yang sesuai filter yang telah diketikkan.

Search User


Daftarkan Username Kita di Setting




Senin, 24 Maret 2014

Telegram, Chatting Mudah dan Aman Bebas Sadap

Bagi pengguna aplikasi pesan instan seperti BBM, WhatsApp, Line, dan lain-lain, pesan instan/chat bukan merupakan hal baru.
Sudahkah mendengar isu penyadapan pada semua media komunikasi termasuk chatting?

Telegram (http://www.telegram.org) yang diluncurkan 2013 lalu, memberikan solusi chatting aman (bebas dari sadap) karena menggunakan enkripsi baru.
Penggunaannya sangat mudah (terutama bagi pengguna WhatsApp), karena interface yang terlihat, mirip. Tetapi ada beberapa tambahan seperti "Secret Chat" dan kapasitas group chat yang mencapai 200 member.

Bahasan lengkap mengenai Telegram ini, bisa dibaca di Harian Suara Merdeka (cetak), halaman 19 (Konek) tanggal 17 Maret 2014.



http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2014/03/17/255764/Telegram-Aplikasi-Pesaing-WhatsApp

17 Maret 2014
Telegram, Aplikasi Pesaing WhatsApp
  • Indra Sanjaya

Dulu, telegram dikenal sebagai sarana telekomunikasi cepat yang sangat penting untuk menyampaikan pesan urgen atau mendesak. Komunikasi yang pada awal sejarahnya berbasis sandi morse tersebut menjadi andalan informasi tercepat saat itu.
Penggunaan telegram lambat laun menghilang semenjak kemunculan teknologi mesin faksimili serta perkembangan telepon se­lu­ler yang sangat canggih dengan fasilitas pe­san singkat atau SMS sebagai andalannya.
Kini, belasan tahun berselang, te­legram kembali muncul. Sebuah aplikasi instant messenger bernama Telegram untuk smartphone iPhone dan Android mulai diluncurkan belum lama ini.
Mekanisme kerjanya mirip dengan WhatsApp, yaitu bisa digunakan untuk saling berkirim pesan kepada para pengguna yang telah terdaftar dalam aplikasi yang sama dan sudah masuk dalam daftar kontak atau phonebook.
Karena dipromosikan sebagai pengganti SMS, tentu kemudahan tanpa proses persetujuan atau approval request ini yang juga ditonjolkan oleh Telegram. Bagi sebagian kalangan yang kurang menyukai proses pembagian nomor ponsel, mereka bisa menyiasatinya dengan menyediakan nomor ponsel khusus.
Selain personal chatting atau percakapan perorangan, Telegram juga menyediakan fasilitas group chatting yang maksimal anggonya mencapai 200 orang. Kapasitas ini lebih banyak beberapa kali lipat dibanding WhatsApp, Line, maupun BlackBerry Messenger (BBM).

Keunggulan
Ada beberapa keunggulan Telegram dibanding WhatsApp. Di antaranya adalah tan­pa iklan, gratis selamanya, menggunakan sistem enkripsi atau pengacakan data, ser­ver banyak dan tersebar, dan bisa diakses ber­samaan atau paralel dari beberapa pe­rangkat.
Pihak pengembang Telegram menyatakan bahwa teknologi keamanannya yang berbasis MTProto lebih aman dan maju dibanding tekonogi keamanan yang dipakai oleh WhatsApp dan Line.
Telegram memiliki dan menggunakan server yang banyak sehingga pesan terkirim lebih cepat. Tentunya kita masih ingat dengan server BBM yang mengalami drop beberapa waktu silam akibat kewalahan melayani jumlah pengguna yang melonjak secara ekstrem.
Selain percakapan pesan teks, Telegram juga memungkinkan untuk berkirim foto atau gambar, video, dan file data. Pesan tidak terbatas pada file dokumen Office semata dan tidak ada pembatasan attachment yang dikirimkan melalui aplikasi Telegram ini.
Aplikasi resmi Telegram sudah tersedia untuk Android versi 2.2 ke atas dan iPhone iOS 6 ke atas. Dukungan terhadap versi lama memungkinkan kita memakai Tele­gram di smartphone lama yang masih meng­gunakan Android Froyo 2.2 atau Gingerbread 2.3.
Dengan sifat aplikasi sumber yang open source atau terbuka, banyak aplikasi pendu­kung non-official yang memungkinkan ak­ses Telegram secara bersamaan dengan meng­gunakan nomor ponsel yang sama dari komputer atau sistem operasi atau platform lain.
Walau indikator yang digunakan mirip dengan WhatsApp, yaitu tanda centang, tapi memiliki arti yang berbeda. Satu centang berarti pesan sudah terkirim ke server Te­legram dan segera terkirim ke ponsel tujuan. Centang bersusun dua berarti pesan sudah terbaca oleh lawan bicara, seperti R di BBM.
Seperti halnya WhatsApp, Telegram juga me­nyediakan ikon atau smiley yang cukup ba­nyak dan mirip dengan yang ada di Whats­App.

Secret Chat
Telegram memiliki satu keunggulan lagi yaitu chatting antisadap alias Secret Chat. Fasilitas ini menjadi andalan dan digemari di beberapa negara Eropa. Tren ini meningkat setelah ramai berita terungkapnya penyadapan beberapa pejabat tinggi, termasuk kepala negara, oleh agen-agen rahasia negara besar. Peningkatan tren ini sangat sig­nifikan bahkan ada yang menjadi apli­kasii  mes­senger no­mor satu di negara tertentu.
Dalam Secret Chat ini, enkripsi atau pengacakan dilakukan pada masing-masing perangkat end-to-end atau ujung pembicaraan. Sehingga hanya ponsel yang terhubung yang bisa membaca atau mengartikannya. Dalam Secret Chat, data pesan tidak mampir atau disimpan di server Telegram. Pembuat aplikasi ini sangat menjamin kerahasiaan layanannya. Karena bersifat rahasia, pembicaraan dalam Secret Chat tidak bisa diteruskan (forward) atau dibagi (share) ke pihak lain.
Pembicaraan juga bisa diatur ke dalam "self destruct" atau penghapusan otomatis pada waktu yang telah ditentukan setelah terbaca. Pesan yang "self destruct" ini akan terhapus di kedua sisi pengguna. Terdapat enam variasi pilihan waktu penghapusan otomatis, yaitu mulai dari 2 detik, 5 detik, 1 menit, 1 jam, 1 hari, hingga 1 pekan.
Perbedaan Secret Chat dengan chat biasa di Telegram adalah titik awal dan akhir pengacakan. Jika diibaratkan menggunakan kereta api dari Jakarta ke Semarang, Secret Chat diacak sejak awal berangkat dari rumah hingga sampai ke lokasi tujuan, tanpa dapat diketahui oleh kurirnya.
Kalau chat biasa, pengacakannya sejak awal berangkat dari rumah hingga stasiun Gambir, data dibuka, dibungkus ulang, dan dikirim ke stasiun Tawang. Dari stasiun Tawang, data dibungkus rapi atau dienkripsi kembali lalu dikirim ke alamat tujuan.
Untuk menjamin tingkat keamanannya, pihak pengembang memberi tantangan yang dibuat untuk peretas atau hacker. Disediakan hadiah 200.000 dolar AS atau sekitar Rp 2,3 miliar bagi mereka yang bisa menembus keamanan Telegram.
Diprakarsai oleh kakak beradik kelahiran Rusia bernama Pavel dan Nikolai Durov, Telegram seraca resmi diluncurkan pada 20 Oktober 2013 dan berkantor pusat di Berlin, Jerman. Untuk mewujudkan aplikasi tersebut, Nikolai membuat suatu protokol data yang unik, tapi terbuka, aman, dan andal bekerja dalam server atau data center yang banyak.
Hasilnya, Telegram merupakan kombinasi dari keamanan, keandalan, dan kecepatan pada semua jaringan internet. Mereka berkomitmen untuk selalu menggratiskan layanannya dan tidak memasang iklan. Pendanaan saat ini didukung oleh Pavel Durov melalui Digital Fortress.
Dengan kemudahan seperti WhatsApp yang hanya menggunakan nomor ponsel yang tersimpan di daftar kontak atau phonebook ponsel, aplikasi ini layak dicoba. Apalagi tingkat keamanannya yang lebih tinggi dibanding instant messenger lain.
Untuk mendapatkan aplikasi gratis ini, kunjungi http://www.telegram.org langsung dari browser di ponsel Android atau iPhone. (38)